Maulidan, Sholawatan, Tahlilan, Adalah Tradisi Islam di Nusantara

Maulidan, Sholawatan, Tahlilan, Adalah Tradisi Islam di Nusantara


Sebelum kita berani mengatakan bhw tahlilan dan yasinan merupakan bid’ah,ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui/mencari tahu devinisi Bid’ah menurut para ‘ulama, kemudian kita mencari tahu devinisi tahlilan dan yasinan,setlh kita tahu devinisi keduanya baru kita menyimpulkan apakh tahlilan dan yasinan termasuk bid’ah dholalah,/ sunnah.?

DEVINISI BID’AH
Imam Syafi’i rahimahullah,seorang ‘ulama besar pendiri madzhab syaafi’iyyah,mendefinisikan, bid’ah sbb,
ما أحدث يخالف كتابا أو سنة اأو أثرا أو اجماعا, فهذه البدعة الضلالة. وما أحدث من الخير, لا خلاف فيه لواحد من هذه الأصول, فهذه محدثة غير مذمومة.
“ Bid’ah merupakan apa-apa yang diadakan yang menyelisihi kitab Allah Subhanahu Wataala dan sunah-NYA, atsar, / ijma’ maka inilah bid’ah yang sesat. Adapun perkara baik yang diadakan, yang tdk menyelisihi salah satu pun prinsip-prinsip ini maka tdklah termasuk perkara baru yang tercela.”

Imam Ibnu Rojab rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul “ Jami’ul Ulum wal Hikam “ mengatakan bhw bid’ah merupakan,
ما أُحْدِثَ ممَّا لا أصل له في الشريعة يدلُّ عليه ، فأمَّا ما كان له أصلٌ مِنَ الشَّرع يدلُّ عليه ، فليس ببدعةٍ شرعاً ، وإنْ كان بدعةً لغةً ،

“ Bid’ah merupakan apa saja yang dibuat tanpa landasan syari’at. apabila punya landasan hukum dalam syari’at, maka bukan bid’ah secara syari’at, walaupun termasuk bid’ah dalam tinjauan bahasa.”

Dalam definisi bid’ah yang dikemukakan oleh para ulama’ di atas, bukankah bisa difahami bhw perkara baru / perkara yang tdk ada contohnya dari Rasulullah Solallahu Alaihi Wasallam itu dibagi dua yaitu perkara baru yang sama sekali tdk ada dasarnya dalam syare’at dan perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at. Ibnu Rojab menegaskan bhw perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at, itu tdk bisa dikatakan bid’ah secara syare’at walaupun sebenarnya ia termasuk bid’ah secara bahasa, dan apabila suatu amalan dianggap bid’ah secara bahasa,tapi tdk secara syare’at,maka amalan tersebut boleh dilakukan,selagi tdk ada nash yang nyata nyata melarangnya.

Setlh kita tahu devinisi bid’ah menurut para ‘ulama,sekarang silahkan kita lihat devinisi tahlilan dan yasinan.

Maulidan, Sholawatan, Tahlilan, Adalah Tradisi Islam di Nusantara


DEFINISI TAHLILAN DAN YASINAN
Kata Tahlilan berasal dari bahasa Arab tahliil (تَهْلِيْلٌ) dari akar kata:
هَلَّلَ – يُهَلِّلُ – تَهْلِيْلا
yang berarti mengucapkan kalimat: لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ . Kata tahlil dg pengertian ini tlh muncul dan ada di masa Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sabda beliau:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى .رواه مسلم
“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "bhwsanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu merupakan sedekah, setiap bacaan tahmid itu merupakan sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu merupakan sedekah, setiap bacaan takbir itu merupakan sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu merupakan sedekah, dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).

sedangkan yasinan merupakan acara membaca surat yasin yang biasanya juga dirangkai dg tahlilan. Di kalangan masyarakat Indonesia istilah tahlilan dan yasinan populer digunakan untuk menyebut sebuah acara dzikir bersama, doa bersama, / majlis dzikir. Singkatnya, acara tahlilan, dzikir bersama, majlis dzikir, / doa bersama merupakan ungkapan yang berbeda untuk menyebut suatu kegiatan yang sama, yaitu: kegiatan individual / berkelompok untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu Wataala SWT, Pada hakikatnya tahlilan/yasinan merupakan bagian dari dzikir kepada Allah Subhanahu Wataala SWT

Maulidan, Sholawatan, Tahlilan, Adalah Tradisi Islam di Nusantara


2. Dalil-dalil tentang dzikir bersama

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ مُعَاوِيَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ: مَا أَجْلَسَكُمْ ؟. قَالُوا: جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا. قَالَ: آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ؟ قَالُوا: وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ. قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ . رواه أحمد و مسلم و الترمذي و النسائي

“ Dari Abu Sa'id al-Khudriy radliallahu 'anhu, Mu'awiyah berkata: Sesungguhnya Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam pernah keluar menuju halaqah (perkumpulan) para sahabatnya, beliau bertanya: "Kenapa kalian duduk di sini?". Mereka menjawab: "Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu Wataala dan memujiNya sebagaimana Agama Islam mengajarkan kami, dan atas anugerah Allah Subhanahu Wataala dg Agama Islam untuk kami". Nabi bertanya kemudian: "Demi Allah Subhanahu Wataala, kalian tdk duduk kecuali hny untuk ini?". Jawab mereka: "Demi Allah Subhanahu Wataala, kami tdk duduk kecuali hny untuk ini". Nabi bersabda: "Sesungguhnya aku tdk mempunyai prasangka buruk terhadap kalian, tetapi malaikat Jibril datang kepadaku dan memberi kabar bhwsanya Allah Subhanahu Wataala 'Azza wa Jalla membanggakan tindakan kalian kepada para malaikat". (Hadits riwayat: Ahmad, Muslim, At-Tirmidziy dan An-Nasa`iy).

apabila kita perhatikan hadits ini, dzikir bersama yang dilakukan para sahabat tdk hny sekedar direstui oleh Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wasallam, tetapi Nabi juga memujinya, karena pada saat yang sama Malaikat Jibril memberi kabar bhw Allah Subhanahu Wataala 'Azza wa Jalla membanggakan kreatifitas dzikir bersama yang dilakukan para sahabat ini kepada para malaikat.

Sekarang silahkanlah kita perhatikan hadits berikut ini

عَنِ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ أَنَّهُ قَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ. رواه مسلم

"Dari Al-Agharr Abu Muslim, sesungguhnya ia berkata: Aku bersaksi bhwsanya Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudzriy bersaksi, bhw sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "tdk duduk suatu kaum dg berdzikir bersama-sama kepada Allah Subhanahu Wataala 'Azza   wa Jalla, kecuali para malaikat mengerumuni mereka, rahmat Allah Subhanahu Wataala mengalir memenuhi mereka, ketenteraman diturunkan kepada mereka, dan Allah Subhanahu Wataala menyebut mereka dalam golongan orang yang ada disisiNya". (Hadits riwayat Muslim)
dan masih banyak lagi hadts hadits shohih yang menjelaskan tentang ke utamaan dzikir berjama’ah.

Maulidan, Sholawatan, Tahlilan, Adalah Tradisi Islam di Nusantara


3. DASAR - DASAR BACAAN YANG ADA DALAM ACARA YASINAN DAN TAHLILAN

Seluruh bacaan dan dzikir yang kita baca dalam yasinan dan tahlilan semua mengandung ke utamaan – ke utamaan,dan Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam sendiri menyuruh  kita untuk membacanya.

Bacaan-bacaan yang selalu dibaca dalam acara tahlilan yaitu:

1. Membaca Surat Al-Fatihah.

Dalil mengenai  keutaman Surat Al Fatihah:

Sabda Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam.
Artinya: "Dari Abu Sa`id Al-Mu'alla radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Maukah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al-Qur'an, sebelum engkau keluar dari masjid?". Maka Rasulullah memegang tanganku. Dan ketika kami hendak keluar, aku bertanya: "Wahai Rasulullah! Engkau berkata bhw engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam Al-Qur'an". Beliau menjawab: "Al-Hamdu Lillahi Rabbil-Alamiin (Surat Al-Fatihah), ia merupakan tujuh surat yang diulang-ulang (dibaca pada setiap sholat), ia merupakan Al-Qur'an yang agung yang diberikan kepadaku".
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

2. Membaca Surat Yasin.

Dalil mengenai keutamaan Surat Yasin.
Sabda Rosuululloh Solallahu Alaihi Wasallam
“Artinya”Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu., ia berkata: "Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca surat Yasin di malam hari, maka paginya ia mendapat pengampunan, dan barangsiapa membaca surat Hamim yang didalamnya diterangkan masalah Ad-Dukhaan (Surat Ad-Dukhaan), maka paginya ia mendapat mengampunan". (Hadits riwayat: Abu Ya'la). Sanadnya baik. (Lihat tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir Surat Yaasiin)

Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam juga bersabda,
Artinya“ Dari Ma'qil bin Yasaar radliallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Bacalah Surat Yaasiin atas orang mati kalian" (Hadits riwayat: Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Sabda Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam,
Artinya“ Dari Ma'qil bin Yasaar radliallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam bersabda: Surat Al-Baqarah merupakan puncak Al-Qur'an, 80 malaikat menyertai diturunkannya setiap ayat dari surat ini. Dan Ayat laa ilaaha illaa Huwa Al-Hayyu Al-Qayyuumu (Ayat Kursi) dikeluarkan lewat bawah 'Arsy, kemudian dimasukkan ke dalam bagian Surat Al-Baqarah. Dan Surat Yaasiin merupakan jantung Al-Qur'an, seseorang tdk membacanya untuk mengharapkan Allah Subhanahu Wataala Tabaaraka wa Ta'aalaa dan Hari Akhir (Hari Kiamat), kecuali ia diampuni dosa-dosanya. Dan bacalah Surat Yaasiin pada orang-orang mati kalian".
(Hadits riwayat: Ahmad)



3. Membaca Surat Al-Ikhlash.

Dalil mengenai keutamaan Surat Al-Ikhlash.
Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam bersabda,
Artinya“ Dari Abu Said Al-Khudriy radliallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya: "Apakah kalian tdk mampu membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?". Maka mereka merasa berat dan berkata: "Siapakah di antara kami yang mampu melakukan itu, wahai Rasulullah?". Jawab beliau: "Ayat Allah Subhanahu Wataalau Al-Waahid Ash-Shamad (Surat Al-Ikhlash maksudnya), merupakan sepertiga Al-Qur'an"
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

Imam Ahmad meriwayatkan:

Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bhwsanya Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam mendengar seseorang membaca Qul huwaAllah Subhanahu Wataalau Ahad (Surat Al-Ikhlash). Maka beliau bersabda: "Pasti". Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang pasti?". Jawab beliau: "Ia pasti masuk surga".
(Hadits riwayat: Ahmad).


4. Membaca Surat Al-Falaq
5. Membaca Surat An-Naas

Dalil keutamaan Surat Al-Falaq dan An-Naas.

Artinya“ Dari Aisyah radliAllah Subhanahu Wataalau 'anhaa, "bhwsanya Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam bila merasa sakit beliau membaca sendiri Al-Mu`awwidzaat (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat An-Naas), kemudian meniupkannya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang membacanya kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan dari surat-surat tersebut".
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

6. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 1 sampai 5
7. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 163
8. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi)
9. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 284 sampai akhir Surat.

Dalil keutamaan ayat-ayat tersebut:

Artinya"Dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu, ia berkata: "Barangsiapa membaca 10 ayat dari Surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka setan tdk masuk rumah itu pada malam itu sampai pagi, Yaitu 4 ayat pembukaan dari Surat Al-Baqarah, Ayat Kursi dan 2 ayat sesudahnya, dan 3 ayat terakhir yang dimulai lillahi maa fis-samaawaati..)" (Hadits riwayat: Ibnu Majah).




video tahlilan

10. Membaca Istighfar ,

Dalil keutamaan membaca istighfar:

Allah Subhanahu Wataala SWT berfirman:
 "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (apabila kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang tlh ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. apabila kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat". (QS. Huud: 3)

Sabda Rosululoh Solallahu Alaihi Wasallam.
“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu : Aku mendengar Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam bersabda: "Demi Allah Subhanahu Wataala! Sungguh aku beristighfar (memohon ampun) dan bertaubat kepadaNya lebih dari 70 kali dalam sehari". (Hadits riwayat: Al-Bukhari).

Sbda Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam.
“ Dari Al-Aghar bin Yasaar Al-Muzani radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam bersabda: "Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah Subhanahu Wataala. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaNya seratus kali dalam sehari". (Hadits riwayat: Muslim).

11. Membaca Tahlil : لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ
12. Membaca Takbir : اَللهُ أَكْبَرُ
13. Membaca Tasbih : سُبْحَانَ اللهِ
14. Membaca Tahmid : الْحَمْدُ للهِ

Maulidan, Sholawatan, Tahlilan, Adalah Tradisi Islam di Nusantara

Dalil mengenai keutamaan membaca tahlil, takbir dan tasbih:
Sabda Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam.
Artinya“ Dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhumaa, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shalla Allah Subhanahu Wataalau alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik Dzikir merupakan ucapan Laa ilaaha illa-Llah, dan sebaik-baik doa merupakan ucapan Al-Hamdi li-Llah". (Hadits riwayat: At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sabda Rosululloh Solallahu Alaihi Wasallam.
Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan kebaikan dan disukai oleh Allah Subhanahu Wataala Yang Maha Rahman, yaitu Subhaana-Llahi wa bihamdihi, Subhaana-Llahi Al-'Adzim".( Hadits riwayat: Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).

Sabda Rosululloh.
Artinya“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "bhwsanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu merupakan sedekah, setiap bacaan tahmid itu merupakan sedekah, setiap bacaan tahlil itu merupakan sedekah, setiap bacaan takbir itu merupakan sedekah, dan amar makruf nahi munkar itu merupakan sedekah, dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).

Sponsor :

imnu " Internet Marketer Nahdlatul Ulama "

0 Response to "Maulidan, Sholawatan, Tahlilan, Adalah Tradisi Islam di Nusantara"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel