Sholawatan Adalah Tradisi Islam di Nusantara
Maulidan Sholawatan Tahlilan Adalah Tradisi Islam di Nusantara
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ
sholawat & salam semoga tetap tercurahkan kpd Sayyidina Muhammad Solallahu Alaihi Wassalam Rasulullah
Allah Subhanahu Wataala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما
Sesungguhnya Allah & Malaikat-Nya bersholawat kpd Nabi. Wahai orang-orang yg beriman bersholawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56)
Maulidan Sholawatan Tahlilan Adalah Tradisi Islam di Nusantara
Sementara salam ialah keselamatan dr marabahaya & kekurangan.
tdk ada keraguan bahwa membaca sholawat & salam ialah bagian dr pernghormatan (tahiyyah), maka ketika kita diperintah oleh Allah untuk membaca sholawat -yg artinya mendoakan Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wassalam- maka wajib atas Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wassalam melakukan hal yg sama yaitu mendoakan kpd orang yg membaca sholawat kepadanya. Karena hal ini merupakan ketetapan dr ayat:
فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
Maka lakukanlah penghormatan dg penghormatan yg lbh baik / kembalikanlah penghormatan itu. (QS. An Nisa’: 86)
Maulidan Sholawatan Tahlilan Adalah Tradisi Islam di Nusantara
Banyak sekali hadits yg menjelaskan keutamaan membaca sholawat kpd Nabi. Diantaranya:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ
Barangsiapa berdoa (menulis) sholawat kpdku dalam sebuah buku maka para malaikat selalu memohonkan ampun kpd Allah pada orang itu selama namaku masih tertulis dalam buku itu.
مَنْ سَرَّهُ أنْ يُلْقِى اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ رَاضٍ فَلْيُكْثِرْ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ
Barangsiapa yg ingin merasa bahagia ketika berjumpa dg Allah & Allah ridlo kepadanya, maka hendaknya ia banyak membaca sholawat kpdku (Nabi).
مَا أكْثَرَ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِيْ حَيَاتِهِ أَمَرَ اللهُ جَمِيْعَ مَخْلُوْقَاتِهِ أنْ يَسْتَغْقِرُوا لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
Barangsipa membaca sholawat kpdku di waktu hidupnya maka Allah memerintahkan semua makhluk-Nya memohonkan maaf kepadanya setelah wafatnya.
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَقًرَّقُوْا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إلَّا قَامُوْا عَنْ أنْتَنَ مِنْ حِيْفَةٍ
Mereka yg berkumpul (di suatu majlis) lalu berpisah dg tanpa dzikir kpd Allah & membaca sholawat kpd nabi, maka mereka seperti membawa sesuatu yg lbh buruk dr bangkai.
Maulidan Sholawatan Tahlilan Adalah Tradisi Islam di Nusantara
Para ulama sepakat (ittifaq) diperbolehkannya menambahkan lafadz 'sayyidina' yg artinya tuan kita, sebelum lafadz Muhammad Solallahu Alaihi Wassalam. Namun mengenai yg lbh afdhol antara menambahkan lafadz sayyidina & tdk menambahkannya para ulama berbeda pendapat.
Syeikh Ibrahim Al-Bajuri & Syeik Ibnu Abdis Salam lbh memilih bahwa menambahkan lafadz sayyidina itu hukumnya lbh utama, & beliau menyebutkan bagian ini melakukan adab / etika kpd Nabi. Beliau berpijak bahwa melakukan adab itu hukumnya lbh utama dr pada melakukan perintah (muruatul adab afdholu minal imtitsal) & ada dua hadits yg menguatkan ini.
Yaitu hadits yg menceritakan sahabat Abu Bakar ketika diperintah oleh Rasulullah mengganti tempatnya menjadi imam shalat subuh, & ia tdk mematuhinya. Abu bakar berkata:
مَا كَانَ لِابْنِ أَبِيْ قُحَافَةَ أَنْ يَتَقَدَّمَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُوْلِ اللهِ
tdk sepantasnya bagi Abu Quhafah (nama lain dr Abu Bakar) untuk maju di depan Rasulullah.
yg kedua, yaitu hadits yg menceritakan bahwa sahabat Ali tdk mau menghapus nama Rasulullah dr lembara Perjanjian Hudaibiyah. Setelah hal itu diperintahkan Nabi, Ali berkata
لَا أمْحُو إسْمَكَ أَبَدُا
Saya tdk akan menghapus namamu selamanya.
Kedua hadits ini disebutkan dalam kitab Shahih Bukhori & Muslim.Taqrir (penetapan) yg dilakukan oleh Nabi pada ketdkpatuhan sahabat Abu Bakar & ali yg dilakukan karena melakukan adab & tatakrama ini menunjukkan atas keunggulan hal itu.
Baca Juga :
Maulidan Sholawatan Tahlilan Adalah Tradisi Islam di Nusantara
Sponsor :
imnu " Internet Marketer Nahdlatul Ulama "
Massya'allaoh barohkkallaoh fidini.wall achkiroty
BalasHapus